Selasa, 28 Desember 2010

DI BALIK TERJADINYA GEMPA

DI BALIK TERJADINYA GEMPA
oleh : siti fadhilatussaniah

Begitu banyak musibah dan bencana akhir-akhir ini menimpa Indonesia. Untuk kesekian kalinya, gempa mengguncang mulai dari Tasik Malaya, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu. Ratusan jiwa menjadi korban dan ribuan rumah serta bangunan luluhlantak. Gempa yang terjadi ini, secara ilmiah memang disebabkan oleh pergeseran lempeng bumi/teknotik yang merupakan gejala alam. Tetapi, dibalik semua itu jelas ini merupakan cobaan dan peringatan dari Allah SWT untuk kita ambil pelajarannya.

Sebagai makhluk yang diberi akal, sudah sepantasnya kita berfikir atas bencana ini, apa pesan Allah melalui gempa yang melanda beberapa daerah di Indonesia terutama di Sumatra.
Allah telah berfirman dalam Al-quran surat Al-baqarah ayat : 115 yang berbunyi ” pasti kami akan menguji kalian dengan sesuatu ketakutan dan kelaparan serta kekurangan harta, jwa dan buah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar”
Dalam kehidupan ini manusia tidak akan terlepas dari keadaan senang dan sedih. Senang bila mendapatkan karunia dan nikmat sedangkan susah bila tertimpa suatu musibah atau bencana.
Gempa besar berkekuatan 7,6 Skala Richter melantahkan kota Padang dan sekitarnya pukul 17.16 pada tanggal 30 September lalu. Gempa susulan terjadi pada pukul 17.58. Keesokan harinya, 1 oktober kemaren, gempa berkekuatan 7 Skala Richter kembali menggoyangkan Jambi dan sekitarnya tepat pukul 08.52.
Segala sesuatu kejadian di muka bumi merupakan ketetapan Allah SWT demikian pula dengan musibah bernama gempa bumi. Hanya berseling sehari setelah kejadian, beredar kabar yang mengkaitkan waktu terjadinya musibah tiba gempa itu dengan surat dan ayat yang ada di dalam kitab suci Al-quran.
Gempa di Padang jam 17.16, gempa susulan 17.58, esoknya gempa di Jambi jam 8.52. Coba lihat Al-quran, siapapun yang melihat Al-quran akan merasa kecil di hadapn Allah SWT .
Gempa yang berkekuatan 7,6 Skala Richter menimpa kota padang dan sekitarnya pukul 17.16 apabila di lihat dalam Al-quran yaitu sesuai dengan. 17.16 (QS. Al-israa’ayat 16): ”Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhapadnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurny”.
Gempa susulan terjadi pukul 17.58, bila di lihat dalam Al-quran (Qs. Al-israa’ ayat 58): ”Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuz).”
Keesokan harinya gempa terjadi di jambi pukul 8.52 kita lihat dalam (QS. Al-anfaal ayat 52 ): (Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disababkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa lagi Amat Keras siksaan-Nya,”
Tiga ayat di atas, yang ditunjukan tepat dalam waktu kejadian tiga gempa kemarin di Sumatera, berbicara mengenai azab Allah berupa kehancuran dan kematian, dan kaitannya dengan hidup bermewah-mewah dan kedurhakaan, dan juga dengan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya.
Gaya hidup bermewah-mewah seolah disimbolisasikan dengan acara pelantikan anggota DPR yang memang WAH. Kedurhakaan bisa jadi disimbolkan oleh tidak dituaikannya amanah umat selama ini oleh para pengusaha, namun juga tidak tertutup kemungkinan kedurhakaan kita sendiri yang masih banyak yang lalai dengan ayat-ayat Allah atau malah menjadikan agama Allah sekedar sebagi komoditas untuk meraih kehidupan duniawi dengan segala kelezatannya (yang sebenarnya menipu).
Allah SWT mengajarkan kepada akum beriman apabila terkena musibah agar meminta pertolonga pada Allah serta memperbanyak kesabaran dan shalat. Semakin kuat iman seseorang, maka sebenarnya ujian dan musibah yang datangpun semakin banyak.
Terlepas dari itu dengan adanya gempa ini, ada beberapa pesan yang kita dapatkan. Pertama, kita harus mengintropeksi diri kita. Apakah selama ini kita telah berbuatdzalim dan kufur atas segala rahmat dan nikmat Allah SWT. Terutama bagi pemimpin negeri ini. Sebaiknya kita senantiasa bersyukur serta menjalankan segala perintahnya dan menjauhkan diri dari segala larangannya.
Kedua, dengan adanya musibah ini Allah menyuruh kita agar lebih peduli dengan alam dan sesama manusia. Dengan adanya musibah ini rasa soloderitas kita untuk saling membantu sebagai makhluk sosial timbul.
Ketiga, Allah ingin menguji k imanan dan kesabaran hamba-hamba-Nya. Karena dengan ujian itu, Allah benar-benar hendak memberitahukan orang-orang yang sebenarnya beriman dan hendak memberitahukan orang-orang yang beriman palsu.
Oleh karena itu, mari kita semua bermuhasabah dan intropeksi diri terhadap kesalahan-kesalahn kita selama ini, mari taubat dan meninggalkan maksiat serta kita belajar menjalankan peraturan Allah semampu kita. Amat tidak etis jika kita mengatakan bahwa bencana ini adalah karena gejala alam semata tidak ada hubungannya dengan agama, seperti yang kita anggap bahwa segala aturan-aturan bermasyarakat dan bernegara itu di atur oleh negara tidak ada sangkut pautnya dengan agama, padahal agama itu diturunkan Allah sebagai petunjuk dalam mengarungi kehidupan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar